Senin, 28 November 2011

Tugas akhir Pengantar teknologi informasI


Tugas akhir Pengantar teknologi informasI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
TITIN LESTARI
FENI RAHAYU
BUNGA OKTAVIA
LISDA HAMIDAH
NANA NOVILTA



PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI 
Pengertian teknologi informasi adalah istilah terhadap berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan ,penyimpanan dan penyebaran informasi .


Pengenalan teknologi informasi
v  Mengapa perlunya Teknologi informasi  karena:
1.    Kompleks manajemen,
2.    Pengaruh globalisasi ,
3.    Perlunya response fine cepat,
4.    Tekanan Persaingan bisnis.
v  Sistem informasi
Pengertian:sistem yang digunakan teknologi computer untuk menggumpulkan ,memproses,menyimpan,menganalisis dan menyebarkan informasi


Komponen informasi:
·         Data(fakta mentah)
·         Informasi (sekumpulan (data)yang terorganisir dengan cara tertentusehingga mereka             mempunyai   arti bagi si penerima)
·         Pengetahuaan(terdiri dari informasi yang sudah terorganisasikan dan diproses untuk memproleh pemahaman ,pengalaman,pembelajaran yang terakumulasi,sehingga dapat diaplikasikan dalam masalah atau proses bisnis tertentu.

Ketiga komponen informasi ini saling berhubungan dan saling berkaitan karena data diolah menjadi sebuah informasi ,sehingga informasi –informasi yang dikumpulkan /informasi yang jelas bisa diolah menjadi sebuah pengetahuan.
. *Komponen teknologi informasi terbagi menjadi 5 yaitu ,
·         Hardware,
·         Software,
·          brainware ,
·         Firmware,
·         infoware .
*Teknologi informasi terbagi menjadi 2 yaitu teknologi computer dan teknologi komunikasi
Sejarah perkembangan hadware computer
Charles babbage adalah seorang ahli matematika bangsa inggris.beliau menciptakan suatu mesin hitung yang disebut difference engine pada tahun 1822 . mesin tersebut dipakai untuk menghitung table-tabel matematika .
Pada tahun 1833 , Charles babbage mengembangkan lagi difference engine yang dinamakan analytical engine yang dapat melaksanakan kalkulasi apa saja . sehingga mesin ini dikenal sebagai general purpose digital computer . beliaupun dianggap sebagai bapak computer modern karena sumbangan terhadap dunia sangat besar .
Generasi   1  : 
Pada tahun 1946-1956 , generasi ini mengandalkan ruang tabung hampa ( vacuum tube ) . computer ini membutuhkan ruangan yang luas , berkemampuan rendah dan terkenal dengan daya panasnya .ukuran penyimpanannya hanya sekitar  +/- 2000 byte dan untuk menjalankan program dan pencetakan masih dilakukan secara manual .
Generasi   2  :
Pada tahun 1957-1963 transistor menggantikan kedudukan vacuum tube dalam menyimpan dan melakukan proses informasi . transistor bentuk nya lebih kecil , tidak begitu panas dan mengkonsumsikan sedikit tenaga . ukuran penyimpanan berkapasitas sebesar 32 kb dengan kecepatan 20.000-30.000 perintah per detik .
Generasi   3  :
Pada tahun 1964-1975 intergrated circuit (IC ) sudah mulai digunakan pada computer .ukuran penyimpanan berkapasitas 2 megabyte dengan kecepatan +/- 5 juta per detik .
Generasi   4  :
Pada tahun 1980- sekarang computer telah menggunakan teknologi  “ Very Large-Scale Circuit (VLSIC ) .

                        Komponen hadware
·         Central processing unit (cpu)
·         Media penyimpanan atau memory
·         Input device (peralatan input)
·         Output device (peralatan output
·         Communication device (peralatan komunikasi)




 SOFTWARE   ( Perangkat Lunak )

Software merupakan program yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras kekomputer .
Software terbagi 3 , yaitu :
1 . system operasi  ( operation system ) yaitu , program yang dibuat untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan dari system computer .
2 . perangkat lunak bahasa pemrograman  ( programing software ) yaitu , program yang digunakan untuk menerjemahkan instrusi-instruksi yang ditulis dalam bahasa mesin agar dapat dimengerti computer .
3.  perangkat lunak aplikasi ( aplication software ) yaitu , program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan aplikasi tertentu .



Mengenal satuan dalam system computer

sistem computer
bilangan biner adalah bilangan yang mengenal 2 digit 0 dan 1.0 dan 1 disebut dengan’’ bit ‘’(binary digit),kalau sudah menjadi 8 disebut dengan’’ byte’’.biner berbasis 2.
0=tidak ada
1=ada.
Jika sudah membentuk byte,maka akan membentuk sebuah karakter :huruf,angka,symbol.standar yangdigunakan yaitu ASSCII(American standard code for information interchange),Ascii standard umum penkodean yang digunakkan supaya computer bisa memahami deretan 8 bit/byte apakah berarti adan 9 atau berarti tanda bintang dan bukan angka 5.

                                   

Mengenal Konsep Bilangan Biner dan Desimal
Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x. Sederhananya perhatikan contoh di bawah ini!



Untuk Desimal:
14(10)= (1 x 101) + (4 x 100)
= 10 + 4
= 14

Desimal
128
64
32
16
8
4
2
1
255
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7

Sekarang kita balik lagi ke contoh soal di atas! Darimana kita dapatkan angka desimal 14(10) menjadi angka biner 1110(2)?

Mari kita lihat lagi pada bentuk umumnya!
Biner
0
0
0
0
1
1
1
0
00001110
Desimal
0
0
0
0
8
4
2
0
14
                       Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7



Untuk Biner:
1110(2)= (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
= 8 + 4 + 2 + 0
= 14



Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah :

Biner
1
1
1
1
1
1
1
1
11111111

Mari kita telusuri perlahan-lahan!
·         Pertama sekali, kita jumlahkan angka pada desimal sehingga menjadi 14. anda lihat angka-angka yang menghasilkan angka 14 adalah 8, 4, dan 2!
·         Untuk angka-angka yang membentuk angka 14 (lihat angka yang diarsir), diberi tanda biner “1”, selebihnya diberi tanda “0”.
·         Sehingga kalau dibaca dari kanan, angka desimal 14 akan menjadi 00001110 (terkadang dibaca 1110) pada angka biner nya.

Mengubah Angka Biner ke Desimal
Perhatikan contoh!
1. 11001101(2)
Biner
1
1
0
0
1
1
0
1
11001101
Desimal
128
64
0
0
8
4
0
1
205
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7

Note:
·         Angka desimal 205 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (128+64+8+4+1)
·         Setiap biner yang bertanda “1” akan dihitung, sementara biner yang bertanda “0” tidak dihitung, alias “0” juga.

2. 00111100(2)
Biner
0
0
1
1
1
1
0
0
00111100
0
0
0
32
16
8
4
0
0
60
Pangkat
27
26
25
24
23
22
21
20
X1-7

Mengubah Angka Desimal ke Biner
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
Perhatikan contohnya!
1. 205(10)
205   : 2     = 102 sisa 1
102   : 2     = 51 sisa 0
51     : 2     = 25 sisa 1
25     : 2     = 12 sisa 1
12     : 2     = 6    sisa 0
6       : 2     = 3    sisa 0
3       : 2     = 1    sisa 1
à sebagai sisa akhir “1”

Note:
Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti 11001101(2)

2. 60(10)
60     : 2     = 30 sisa 0
30     : 2     = 15 sisa 0
15     : 2     = 7    sisa 1
7       : 2     = 3    sisa 1
3       : 2     = 1    sisa 1
1   à sebagai sisa akhir “1”
Note:
Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan 00111100(2). Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini 6 digit) menjadi 00111100 (ini sudah 8 digit).
Aritmatika Biner
Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner. Perkalian biner adalah pengulangan dari penjumlahan; dan juga akan membahas pengurangan biner berdasarkan ide atau gagasan komplemen.

Penjumlahan Biner
Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan desimal. Perhatikan contoh penjumlahan desimal antara 167 dan 235!

   1    à 7 + 5 = 12, tulis “2” di bawah dan angkat “1” ke atas!
167
235
---- +
402

Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0   àdan menyimpan 1

sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1à dengan menyimpan 1

Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas, kita dapat melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:



1 1111                 à“simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!
01011011           àbilangan biner untuk 91
01001110           àbilangan biner untuk 78
------------ +
10101001           àJumlah dari 91 + 78 = 169

Silahkan pelajari aturan-aturan pasangan digit biner yang telah disebutkan di atas!

Contoh penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan!
11101          bilangan 1)
10110          bilangan 2)
  1100           bilangan 3)
11011          bilangan 4)
  1001           bilangan 5)
-------- +

untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang berlaku, dan untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap!

    11101    bilangan 1)
    10110    bilangan 2)
     ------- +
  110011
      1100    bilangan 3)
     ------- +  
  111111   
    11011    bilangan 4)
     ------- +
  011010
      1001    bilangan 5)
     ------- +
1100011    àJumlah Akhir .

sekarang coba tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5! Apakah memang perhitungan di atas sudah benar?

Pengurangan Biner
Pengurangan bilangan desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:

73426        à lihat! Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1
  9185        à digit desimal pengurang.
--------- -
64241          à Hasil pengurangan akhir .

Bentuk Umum pengurangan :
0 – 0 = 0
1 – 0 = 0
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1   à dengan meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya!

Untuk pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama. Coba perhatikan bentuk pengurangan berikut:

1111011    àdesimal 123
  101001    àdesimal   41
--------- -
1010010    àdesimal 82

Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”. Perhatikan contoh berikut!

      0              à kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’, sudah dipinjam!
111101        à desimal 61
  10010        à desimal 18
 ------------ -
101011        à Hasil pengurangan akhir 43 .

Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3, karena ada selisih 0-1 pada kolom ke-2. Lihat Bentuk Umum!

7999          à hasil pinjaman
800046
397261
--------- -
402705

Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001 – 1010 akan diperoleh hasil sebagai berikut:

1100101
      1010
   ---------- -
  100111
Komplemen
Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada komputer yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minusradiks-komplemen satu atau komplemen radiks. Pertama-tama kita bahas komplemen di dalam sistem desimal, dimana komplemen-komplemen tersebut secara berurutan disebut dengan komplemen sembilan dan komplemen sepuluh (komplemen di dalam system biner disebut dengan komplemen satu dan komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah menanamkan prinsip ini:

“Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan mengurangkan masing-masing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan komplemen sepuluh adalah komplemen sembilan ditambah 1”


Lihat contoh nyatanya!
Bilangan Desimal                    123      651      914
Komplemen Sembilan            876      348      085
Komplemen Sepuluh 877      349      086    à ditambah dengan 1!

Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya adalah simetris. Jadi, dengan memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari 123 adalah 876 dengan simple menjadikan jumlahnya = 9 ( 1+8=9, 2+7=9 , 3+6=9 )!
Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada komplemen 9, berarti 876+1=877!

Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan komplemen sembilan plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh!

893             893                      893
321             678 (komp. 9)         679 (komp. 10)
---- -            ---- +                     ---- +
572           1571                   1572
     1
---- +
 572  àangka 1 dihilangkan!

Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas adalah, komplemen satu dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan masing-masing digit biner tersebut ke bilangan 1, atau dengan bahasa sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau sebaliknya mengubah masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu plus satu. Perhatikan Contoh .!

Bilangan Biner             110011      101010      011100
Komplemen Satu         001100      010101      100011
Komplemen Dua         001101      010110      100100


Pengurangan biner 110001 – 1010 akan kita telaah pada contoh di bawah ini!

110001                110001                110001
001010                110101                110110
--------- -                --------- +               --------- +
100111                100111            1100111
dihilangkan!

Data
Data : fakta –fakta berupa benda
    Tipe data
1.    Tipe data terformat ,misalnya nilai mata uang
2.    Tipe data teks ,berupa symbol-simbol (satuannya karakter)
3.    Tipe data suara/audio,berupa suara
4.     Tipe Data video berupa animasi yang bergerak
5.    Tipe Data citra ,berupa gambar dan tanda tangan

Satuan dari data adalah pixel(picture electronic).

Pengorganisasian data dan informasi
·         Hirarki data
ada beberapa item yang digabungkan dalam 1 jenis yaitu
1.Byte: unit yang terkecil dari data yang merupakan satu kumpulan bit yang mempresentasikan atau menyimpan karakter,
2.fields:merupakan pengabungan beberapa karakter atau byte.secara logic.menjadi sebuah kata,gabungan kata atau rangkaian data.contohnya fields:nama,nim,jurusan.
3.record :gabungan dari field secara logic
4.file/table:gabungan dari record sejenis dan harus saling berhubungan.sama-sama diorganisasi tertentu.
5.database:gabungan dari beberapa yang saling berhubungan






·         Metode acces record
Ada 2 metode acces record
v  Index sequential access method(ISAM):program membaca dan menulis record secara berurutan.
·         Read next
·         Write next
·         Reset
·         No read after last time.
v  Direct file access  menthod(DEAM).merupakan logika record dengan panjang record yang memungkinkan program membaca dan menulis record tanpa urutan tertentu .
·         Read end
·         Rewrite end
·         Position two end
·         Read next
·         Writenext (newrite end)

v  File

v  Data Redudancy,  yaitu penyimpanan  item data yang sama  lebih dari satu lokasi fisik. Umumnya  suatu data tertentu hanya disimpan  pada satu file  tetapi  dapat dihubungkan dengan data pada file yang lain.  Kerangkapan data perlu dihindari dalam penyusunan file database  karena akan mengakibatkan pemborosan  penggunaan media penyimpan dan  memungkinkan terjadinya ketidak konsistenan data.
v  Data Inconsistency,  yaitu munculnya data yang tidak konsisten  pada area yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama.  Ketidak konsistenan ini mungkin terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data (data entry),  yaitu proses  meng-upate data, tetapi akibatnya muncul data yang tidak konsisten.
v  Data Terisolasi,  hal ini disebabkan oleh pemakian  beberapa file basis data.  Program  aplikasi  yang  digunakan  tidak  dapat mengakses file tertentu dalam  sistem  basis data tersebut. Data terisolasi ini harus dihindari karena akan mengakibatkan data atau informasi yang dihailkan kurang lrngkap atau kurang akurat.
v  Security Problem, hal ini berhubungan dengan masalah keamanan  data dalam sistem basis data.  Pada prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang untuk  mengaksesnya.  Pembatasan ini dikendalikan secara intern dalam program aplikasi yang digunakan.  Teknik yang bisa digunakan adalah dengan pemakaian password, baik pada awal proses maupun  password berlapis yang diberikan pada awal  setiap proses.  Sedangkan untuk melindungi data dari kerusakan  biasanya dapat dibuat back up data.
Integrity  Problem,  hal ini berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali  pada semua bagian sistem  sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian yang penuh.



Konsep  Basis Data  Dan  Sistem Basis Data
Basis data adalah  suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.
Dari  pengertian tersebut dapat disimpulkan  bahwa  basis data (database) mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
a.    Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
b.    Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi  tanpa perlu mengubah basis  datanya.
c.    Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
d.    Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru  secara mudah.
e.    Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Dari beberapa kriteria tersebut, nampak adanya perbedaan secara nyata antara file yang berbasis data dan file konvensional yang lebih bersifat program oriented, yaitu hanya dapat digunakan oleh satu program aplikasi, hanya berhubungan dengan suatu persoalan tertentu untuk sistem yang direncanakan , perkembangan data hanya mungkin terjadi hanya pada volume data saja,  kerangkapan data tidak terkontrol.



Pemanfaatan basis data :

a.          Sebagai  salah  satu  komponen penting dalam sistem informasi, karena
merupakan dasar dalam menyediakan informasi 
b.          Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat waktu dan relevan.
c.          Mengurangi duplikasi data (data redundancy)
d.          Hubungan data dapat ditingkatkan
e.          Manipulasi terhadap data dengan cepat dan mudah
f.           Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan
            Selanjutnya sistim basis data  merupakan  sekumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama.Personal-personal yang merancang dan mengelola basis data serta  sistim komputer untuk mendukungnya. Dengan demikian  sistem basis data mempunyai beberapa elemen penting yaitu basis data sebagai  inti dari sistem basis data, perangkat lunak  untuk mengelola basis data , perangkat keras sebagai pendukung operasi   pengolahan data,  serta manusia yang mempunyai peranan penting  dalam  sistem tersebut.
Terdapat  beberapa hal yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu hal-hal berhubungan dengan masalah kerangkapan data (data redudancy),  inkonsistensi data (data inconsistency), data terisolasi, keamanan data dan integritas data.